Tugas 2 MPPL


WBS adalah merupakan kependekan dari Work Breakdown Structure. Work Breakdown Structure merupakan proses awal dari project management yang membagi dalam fase-fase project. WBS sangat penting dalam perencanaan project. Dengan WBS kita akan menuliskan tahapan-tahapan project secara mendetail.

Dari tahapan-tahapan yang kita tuliskan kita kemudian akan menganalisa kebutuhan SDM (Sumber Daya Manusia) dan sumber-sember daya lainnya seperti tempat, fasilitas, alat-alat yang diperlukan. Dari analisa sumber daya-sumber daya ini kemudian kita bisa tentukan total waktu yang dibutuhkan. Dari total waktu yang dibutuhkan dan pemakaian sumber-sumber daya lainnya kita bisa menentukan biaya project. Biaya project ditambah dengan keuntungan yang ingin kita peroleh maka didapatkan harga project.

Dalam WBS kita akan membuat daftar fase-fase pengerjaan project. Beberapa fase tergantung dari fase sebelumnya, tetapi ada juga beberapa fase yang bisa dikerjakan secara bersama-sama. Dari analisa ini kita bisa memperkirakan kapan project bisa dimulai dan kapan project bisa selesai.

Kemampuan membuat WBS sangat menentukan ketepatan waktu pengerjaan project. Ditambah dengan SOP (Standard Operating Procedure) yang bagus, maka project memungkinkan dikerjakan secara tepat waktu .

Manfaat WBS :
1. Untuk mempercepat proses penyelesaian suatu proyek
2. Mengetahui pencapaian apa saja yang diinginkan suatu proyek
3. Dapat merencanakan proyek kedepannya
4. Menjadi dasar anggaran dan penjadwalan.
5. Menjadi alat control pelaksanaan proyek, karena panyyimpanan biaya dan jadwal paket kerja tertentu dapat dibandingkan dengan WBS.
6. Analisa WBS yang melibatkan manajer fungsional dan personel yang lain dapat membantu meningkatkan akurasi dan kelangkapan pendefinisian proyek.

Tujuan WBS :
1. Melengkapi komunikasi antar personal proyek
2. Menjaga konsistensi dalam pengendaliandan pelaporan proyek 
3. Cara efektif untuk melengkapi tugas manajemen

Petunjuk membuat WBS :
1.    WBS adalah daftar seluruh aktifitas (100% Rules)
2.    Bentuk WBS dapat berupa format hierarki struktur organisasi dan format outline teks.
3.    Dibuat berdasarkan deliverables, process, dan project phase
4.    Tidak menunjukkan sequence pekerjaan.
5.    Dibuat oleh orang yang kompeten dan yang akan mengerjakan proyek itu sendiri.
6.    Mendefinisikan elemen pekerjaan dengan kata benda dan kata sifat – bukan kata kerja.
7.    Gunakan kode untuk menunjukkan identitas dan level hierarki pada semua elemen.
8.    Harus memenuhi fungsi proyek dan persyaratan
9.    Item WBS harus bisa dipertanggung jawabkan.
10.  Prosesnya merupakan iteratif sedemikian disepakati lingkup yang terlihat dapat dijadikan suatu dasar (baseline)
11.  Minimal terdiri atas dua level dimana terdiri atas satu level hasil dekomposisi
12.  Pendetailan level harus optimal. Tidak terlalu detil dan tidak terlalu general.
13.  Level terendah bersifat subyektif tergantung kondisi proyek, namun harus bersifat:
       - Manageable : Sehingga tingkat detil haruslah disepakati oleh pihak tertentu terkait dengan ini.
       - Integratable : Sedemikian total paket dapat tergambarkan
       - Measurable : Untuk tujuan progress
       - Sumber daya yang diperlukan untuk pelaksanaan aktifitas dapat diperkirakan dengan akurat
       - Durasi untuk pelaksanaan aktifitas dapat dibuat
       - Orang lain dapat memahami tindakan yang diambil

Contoh WBS :
pembangunan gedung Rama East



WBS pada sepeda


Andrean Januar Priatmojo
5115100029


sumber :
http://www.proweb.co.id/articles/general/wbs_work_breakdown_structure.html
http://adrianade.blogspot.co.id/2012/11/pengertian-wbs-dan-manfaat-beserta.html
http://manajemenproyekindonesia.com/?p=2467

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sistem Informasi Tokopedia

Sistem Manajemen PT. BLUE BIRD

Studi Kasus Karcis Parkir